ADMINISTRASI BASIS DATA - MATERI ADMINISTRASI BASIS DATA KELAS XII
1. Arsitektur DBMS Entrerprise
3. Pemilihan Metodologi
-Mengidentifikasi User Views
-Model Data Struktur
-Model Database Contraint
Melibatkan perawatan dari basis data back-end, yang terkait sebagian besar bagaimana data disimpan di dalam basis data dan bagaimana dia berkembang setelah periode waktu yang telah diberikan. Ketika data baru dibuat di dalam basis data dan data lama dihapus, maka fragmentasi telah terjadi. Salah satu tugas utama selama perawatan basis data adalah untuk memonitor/ mengawasi penggunaan dan perkembangan dari basis data, dan memelihara fragmentasi menjadi minimum. Juga, ini adalah penting untuk menjaga basis data setelah dia di implementasikan untuk mencoba meningkatkan keseluruhan kinerja untuk pengguna akhir. Perubahan yang mungkin terjadi pada basis data sepanjang hidupnya termasuk penambahan atau penghapusan tabel-tabel, kolom dan indeks basis data. Ini mungkin penting untuk merubah potongan struktur basis data seperti bisnis dan pengguna butuh perubahan. Permintaan perubahan biasanya disediakan oleh pengguna akhir atau tim pengembangan jika perubahan aplikasi juga sedang dibuat. Perubahan diimplementasikan dengan tim pengembangan dan administratorbasis data, perawatan basis data dilakukan oleh administrator basis data.
2. Perawatan Aplikasi
Melibatkan perawatan berkelanjutan dari sebuah aplikasi setelah dia pada awalnya ada tersedia untuk pengguna akhir. Kinerja penjagaan sebuah aplikasi mungkin dihubungkan pada cara aplikasi mengakses objek-objek di dalam basis data. Salah satu kebanyakan masalah kinerja yang umum dihubungkan dengan melibatkan aplikasi berdasar kode pemrograman dan SQL. Ada banyak cara untuk menulis kode untuk mengerjakan tugas yang sama. Sebagai contoh, jika
window pada aplikasi yaitu membaca, basis data meminta data dengan pelan pada basis konsisten, query SQL dibelakang window akan diuji dan dijaga jika perlu. Permintaan perubahan biasanya disediakan oleh pengguna akhir. Perawatan aplikasi dilakukan oleh pengembang aplikasi, walaupun perubahan untuk aplikasi mungkin kadang-kadang direkomendasikan oleh administrator basis data.
1. Komponen Arsitektur DBMS Enterprise
- Data Dictionary adalah sebuah repository yang menyimpan data definition dan deskripsi dari struktur data didalam database.
- DBMS Utilities adalah program yang memungkinkan user mengelola data dengan cara create, edit, delete data dan file. Di dalamnya termasuk data recovery dan back up.
- Report Generator adalah program untuk menghasilkan laporan yang berasal dari data yang disimpan.
2. Struktur Memori Arsitektur DBMS Enterprise
- Struktur Hirarki digunakan dalam DBMS mainframe awal. Hubungan records bentuk model treelike. Struktur ini sederhana namun nonflexibel karena hubungan terbatas pada hubungan satu ke banyak IBM sistem IMS dan mobile RDM adalah contoh sistem basis data hirarki dengan beberapa hirarki atas data yang sama. Struktur ini digunakan juga untuk menyimpan informasi geografis dari sistem file.
- Struktur Jaringan terdiri dari hubungan yang lebih kompleks dengan banyak catatan dari akses mengikuti salah satu dari beberapa jalan.
- Struktur Relasional adalah yang paling umum digunakan saat ini. Digunakan oleh mainframe, midrange, dan sistem komputer mikro. Menggunakan dua dimensi baris dan kolom untuk menyimpan data.
- Struktur Multidimensi struktur ini menampilkan tampilan spreadsheet seperti data dan mudah untuk mempertahankan karena catatan disimpan sebagai atribut fundamental.
3. Proses-Proses DBMS Enterprise
a. Mendefinisikan Kebutuhan (Requirements Definition)
Tujuannya : Untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan data yang dibutuhkan oleh user dalam sebuah organisasi.
Penjabarannya adalah :
1. Mendefinisikan Kebutuhan Data
-Pengumpulan Informasi
-Domain Constraint
-Refrensial Integrity
-Other Business Rules
-Pengumpulan Informasi
-Domain Constraint
-Refrensial Integrity
-Other Business Rules
2. Menentukan Ruang Lingkup
3. Pemilihan Metodologi
-Mengidentifikasi User Views
-Model Data Struktur
-Model Database Contraint
b. Rancangan Konseptual (Conceptual Design)
Tujuannya :
Untuk membuat sebuah model data konseptual (arsitektur informasi) yang
akan mendukung perbedaan kebutuhan iinformasi dari beberapa user dalam
sebuah organisasi.
c. Rancangan Implementasi (Implementation Design)
Tujuannya : Untuk
memetakan model data logis (logical data model) ke dalam sebuah skema
yang dapat diproses oleh DBMS tertentu melalui transformasi ERD ke
relasi.
d. Rancangan Fisik (Physical Design)
Pada
tahap terakhir ini, logical database structured (normalized relation,
trees, network, dll) dipetakan menjadi physical storage structure
seperti file dan tabel.
Rancangannya Seperti :
-Model detail oleh Database Specialists
-Diagram Entity-Relationship
-Normalisasi
-Spesifikasi hardware/software
-Model detail oleh Database Specialists
-Diagram Entity-Relationship
-Normalisasi
-Spesifikasi hardware/software
e. Langkah perbaikan (Stepwise Refinement)
Keseluruhan proses perancangan pada perancangan database harus
dipandang sebagai satu langkah perbaikan, di mana perancangan pada
setiap tahapan diperbaiki secara progresif melalui perulangan
(iteration). Langkah perbaikan harus dilakukan pada bagian akhir setiap
tahapan sebelum melangkah ke tahapan berikutnya.
2. Obyek-obyek primer basis data
Di dalam
aplikasi basis data (DBMS) Microsoft Access terdapat beberapa obyek
utama yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data. Obyek – obyek
utama tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tables
Table adalah obyek basis data yang digunakan sebagai sarana untuk menyimpan data. Di dalam aplikasi Microsoft access, daftar nama – nama tabel dapat dilihat di bagian kiri area kerja, seperti terlihat pada gambar berikut :
Dan apabila salah satu tabel di klik maka akan terbuka data yang telah tersimpan dalam tabel tersebut, seperti terlihat pada gambar berikut :
b. Queries
Query adalah
obyek basis data yang berfungsi untuk menampilkan, menyunting dan
menyaring suatu data sesuai dengan kriteria yang diinginkan serta
dimungkinkan untuk dapat memasukkan suatu ekspresi atau formula untuk
menampilkan data sesuai dengan kriteria tertentu.
Daftar
nama-nama obyek query dapat dilihat dengan cara mengklik simbol panah
kebawah dari jendela paling kiri di area kerja Microsoft Access, dan
pilih opsi Query atau All Access Objects. Jika kita pilih Query, maka
jendela tersebut hanya akan menampilkan nama-nama query saja, sedangkan
jika kita pilih opsi All Access Objects, maka akan ditampilkan seluruh
jenis obyek dalam basis data.
Berikut ini adalah cuplikan dari tampilan jika dipilih All Access Objects :
Apabila salah
satu query tersebut di klik maka tampilan yang muncul adalah seperti
tampilan dari table, namun isi dari query dapat melibatkan data lebih
dari 1 tabel.
c. Form
Form adalah
obyek basis data yang digunakan untuk memasukkan dan mengedit data atau
informasi yang ada dalam suatu basis data dengan menggunakan bentuk
tampilan formulir. Berikut ini adalah contoh dari sebuah form sederhana :
d. Report Report adalah obyek basis data yang digunakan untuk menampilkan data atau informasi dalam bentuk laporan yang siap untuk dicetak. Berikut ini adalah salah satu contoh dari sebuah report :
3.Keamanan SISTEM BASIS Dataa. Tables
Table adalah obyek basis data yang digunakan sebagai sarana untuk menyimpan data. Di dalam aplikasi Microsoft access, daftar nama – nama tabel dapat dilihat di bagian kiri area kerja, seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar 1. Tampilan daftar Obyek tabel
Dan apabila salah satu tabel di klik maka akan terbuka data yang telah tersimpan dalam tabel tersebut, seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar 1.1. Tampilan data dari salah satu tabel
Gambar 2. Tampilan obyek database berdasarkan tipe dari obyek
Gambar 2.1. Tampilan dari semua jenis obyek database
Gambar 3. Form input data siswa
d. Report Report adalah obyek basis data yang digunakan untuk menampilkan data atau informasi dalam bentuk laporan yang siap untuk dicetak. Berikut ini adalah salah satu contoh dari sebuah report :
Gambar 3. Report dari nilai siswa
Penyerangan Database
·
Informasi sensitif
yang tersimpan di dalam database dapat terbuka (disclosed) bagi
orang-orang yang tidak diizinkan (unauthorized ).
·
Informasi sensitif
yang tersimpan di dalam database dapat altered in an unacceptable manner
·
Informasi sensitif
yang tersimpan di dalam database dapat inaccessible bagi orang-orang
yang diizinkan.
·
the underlying
operating system may be attacked -- most difficult problem
Database Inference Problem
·
Malicious attacker
may infer sensitive information (that is hidden) from information on a
database that is deemed not sensitive (made public)
·
More difficult
problem: attacker may infer information combining what’s on the database with
what is already known
Database Aggregation Problem
·
Bagian-bagian
informasi tidak sensitive, dan menjadi sensitive ketika digabungkan secara
bersamaan.
·
Controls for the
aggregation problem
o Honeywell
LOCK Data Views (LDV) database system ; pieces of data labeled as nonsensitive,
aggregates labeled as sensitive
o SRI
SeaView database system ; pieces of data labeled as sensitive, aggregates may
then be labeled as non sensitive
Polyinstantiation, a Control Against Disclosure
·
This approach
involves different views of a database object existing for users with different
security attributes
·
Addresses the aggregation
problem by providing different security labels to different aggregates
separately
·
Addresses the inference
problem by providing a means for hiding information that may be used to
make inferences
Database Applications on Secure Bases
·
Most database
applications rely on underlying services of an operating system
·
Exporting these
services from a TCB would enhance the security of the database
o
database keys
implemented using security labels from underlying TCB
o
TCB keeps audit
records of operations on database
o
OS file system
protection extended to database
Keamanan
merupakan suatu proteksi terhadap pengrusakan data dan pemakaian data oleh
pemakai yang tidak punya kewenangan.
Penyalahgunaan Database :
1. Tidak
disengaja, jenisnya :
a. kerusakan
selama proses transaksi
b. anomali
yang disebabkan oleh akses database yang konkuren
c. anomali
yang disebabkan oleh pendistribuasian data pada beberapa komputer
d. logika
error yang mengancam kemampuan transaksi untuk mempertahankan konsistensi
database.
2. Disengaja,
jenisnya :
a. Pengambilan
data / pembacaan data oleh pihak yang tidak berwenang.
b. Pengubahan
data oleh pihak yang tidak berwenang.
c. Penghapusan
data oleh pihak yang tidak berwenang.
Tingkatan
Pada Keamanan Database :
1. Fisikal
à
lokasi-lokasi dimana terdapat sistem komputer haruslah aman secara fisik
terhadap serangan perusak.
2. Manusia
à
wewenang pemakai harus dilakukan dengan berhati-hati untuk mengurangi
kemungkinan adanya manipulasi oleh pemakai yang berwenang
3. Sistem
Operasi à
Kelemahan pada SO ini memungkinkan pengaksesan data oleh pihak tak berwenang,
karena hampir seluruh jaringan sistem database menggunakan akses jarak jauh.
4. Sistem
Database à
Pengaturan hak pemakai yang baik.
Keamanan
Data :
1. Otorisasi
:
- Pemberian
Wewenang atau hak istimewa (priviledge) untuk mengakses sistem atau obyek
database
- Kendali
otorisasi (=kontrol akses) dapat dibangun pada perangkat lunak dengan 2
fungsi :
- Mengendalikan
sistem atau obyek yang dapat diakses
- Mengendalikan
bagaimana pengguna menggunakannya
- Sistem
administrasi yang bertanggungjawab untuk memberikan hak akses dengan
membuat account pengguna.
2. Tabel View
:
- Merupakan
metode pembatasan bagi pengguna untuk mendapatkan model database yang
sesuai dengan kebutuhan perorangan. Metode ini dapat menyembunyikan data
yang tidak digunakan atau tidak perlu dilihat oleh pengguna.
- Contoh pada
Database relasional, untuk pengamanan dilakukan beberapa level :
1. Relasi
à
pengguna diperbolehkan atau tidak diperbolehkan mengakses langsung suatu relasi
2. View
à
pengguna diperbolehkan atau tidak diperbolehkan mengakses data yang terapat
pada view
3. Read
Authorization à
pengguna diperbolehkan membaca data, tetapi tidak dapat memodifikasi.
4. Insert
Authorization à
pengguna diperbolehkan menambah data baru, tetapi tidak dapat memodifikasi data
yang sudah ada.
5. Update
Authorization à
pengguna diperbolehkan memodifikasi data, tetapi tidak dapat menghapus data.
6. Delete
Authorization à
pengguna diperbolehkan menghapus data.
- Untuk
Modifikasi data terdapat otorisasi tambahan :
1. Index
Authorization à
pengguna diperbolehkan membuat dan menghapus index data.
2. Resource
Authorization à
pengguna diperbolehkan membuat relasi-relasi baru.
3. Alteration
Authorization à
pengguna diperbolehkan menambah/menghapus atribut suatu relasi.
4. Drop
Authorization à
pengguna diperbolehkan menghapus relasi yang sudah ada.
- Contoh
perintah menggunakan SQL :
GRANT
: memberikan wewenang kepada pemakai
Syntax
: GRANT <priviledge list> ON <nama relasi/view> TO <pemakai>
Contoh
:
GRANT
SELECT ON S TO BUDI
GRANT
SELECT,UPDATE (STATUS,KOTA) ON S TO ALI,BUDI
REVOKE
: mencabut wewenang yang dimiliki oleh
pemakai
Syntax
: REVOKE <priviledge list> ON <nama relasi/view> FROM
<pemakai>
Contoh
:
REVOKE
SELECT ON S TO BUDI
REVOKE
SELECT,UPDATE (STATUS,KOTA) ON S TO ALI,BUDI
Priviledge
list : READ, INSERT, DROP, DELETE, INEX, ALTERATION, RESOURCE
3. Backup
data dan recovery :
Backup
: proses secara periodik untuk mebuat duplikat ari database dan melakukan
logging file (atau program) ke media penyimpanan eksternal.
Jurnaling
: proses menyimpan dan mengatur log file dari semua perubahan yang ibuat di
database untuk proses recovery yang efektif jika terjai kesalahan.
Isi Jurnal :
·
Record transaksi
1. Identifikasi
dari record
2. Tipe
record jurnal (transaksi start, insert, update, delete, abort, commit)
3. Item
data sebelum perubahan (operasi update dan delete)
4. Item
data setelah perubahan (operasi insert dan update)
5. Informasi
manajemen jurnal (misal : pointer sebelum dan record jurnal selanjutnya untuk
semua transaksi
·
Record ceckpoint :
suatu informasi pada jurnal untuk memulihkan database dari kegagalan, kalau
sekedar redo, akan sulit penyimpanan sejauh mana jurnal untuk mencarinya
kembali, maka untuk membatasi pencarian menggunakan teknik ini.
Recovery :
merupakan upaya uantuk mengembalikan basis data ke keadaaan yang dianggap benar
setelah terjadinya suatu kegagalan.
Jenis
Pemulihan :
- Pemulihan
terhadap kegagalan transaksi : Kesatuan prosedur alam program yang dapat
mengubah / memperbarui data pada sejumlah tabel.
- Pemulihan
terhadap kegagalan media : Pemulihan karena kegagalan media dengan cara
mengambil atau memuat kembali salinan basis data (backup)
- Pemulihan
terhadap kegagalan sistem : Karena gangguan sistem, hang, listrik terputus
alirannya.
Fasilitas
pemulihan pada DBMS :
- Mekanisme
backup secara periodik
- fasilitas
logging dengan membuat track pada tempatnya saat transaksi berlangsung dan
pada saat database berubah.
- fasilitas
checkpoint, melakukan update database yang terbaru.
- manager
pemulihan, memperbolehkan sistem untuk menyimpan ulang database menjadi
lebih konsisten setelah terjadinya kesalahan.
4. PERAWATAN PADA BASIS DATA
Tingkatan perawatan sistem pada basis data ada 2:
1. Perawatan Basis Data
1. Perawatan Basis Data
Melibatkan perawatan dari basis data back-end, yang terkait sebagian besar bagaimana data disimpan di dalam basis data dan bagaimana dia berkembang setelah periode waktu yang telah diberikan. Ketika data baru dibuat di dalam basis data dan data lama dihapus, maka fragmentasi telah terjadi. Salah satu tugas utama selama perawatan basis data adalah untuk memonitor/ mengawasi penggunaan dan perkembangan dari basis data, dan memelihara fragmentasi menjadi minimum. Juga, ini adalah penting untuk menjaga basis data setelah dia di implementasikan untuk mencoba meningkatkan keseluruhan kinerja untuk pengguna akhir. Perubahan yang mungkin terjadi pada basis data sepanjang hidupnya termasuk penambahan atau penghapusan tabel-tabel, kolom dan indeks basis data. Ini mungkin penting untuk merubah potongan struktur basis data seperti bisnis dan pengguna butuh perubahan. Permintaan perubahan biasanya disediakan oleh pengguna akhir atau tim pengembangan jika perubahan aplikasi juga sedang dibuat. Perubahan diimplementasikan dengan tim pengembangan dan administratorbasis data, perawatan basis data dilakukan oleh administrator basis data.
2. Perawatan Aplikasi
Melibatkan perawatan berkelanjutan dari sebuah aplikasi setelah dia pada awalnya ada tersedia untuk pengguna akhir. Kinerja penjagaan sebuah aplikasi mungkin dihubungkan pada cara aplikasi mengakses objek-objek di dalam basis data. Salah satu kebanyakan masalah kinerja yang umum dihubungkan dengan melibatkan aplikasi berdasar kode pemrograman dan SQL. Ada banyak cara untuk menulis kode untuk mengerjakan tugas yang sama. Sebagai contoh, jika
window pada aplikasi yaitu membaca, basis data meminta data dengan pelan pada basis konsisten, query SQL dibelakang window akan diuji dan dijaga jika perlu. Permintaan perubahan biasanya disediakan oleh pengguna akhir. Perawatan aplikasi dilakukan oleh pengembang aplikasi, walaupun perubahan untuk aplikasi mungkin kadang-kadang direkomendasikan oleh administrator basis data.
ADMINISTRASI BASIS DATA - MATERI ADMINISTRASI BASIS DATA KELAS XII
Reviewed by Kyuu
on
Januari 13, 2019
Rating:
Tidak ada komentar